Rabu, 17 Agustus 2011

Sepak Bola 'Smackdown' Ala Indonesia

Masih ingatkah Anda dengan sebuah acara televisi bertajuk "WWE Smackdown"? Saya masih ingat , beberapa tahun lalu, setiap acara gulat bebas ini ditayangkan di sebuah televisi swasta, saya tidak pernah absen menonton. Sungguh mengasyikkan melihat pegulat jagoan saya, The Rock, menghajar lawan-lawannya.
Namun, dalam keasyikan tersebut, ada sebuah keheranan dalam benak saya. Betapapun pegulat idola saya menghajar atau dihajar lawan, tidak ada setetespun darah yang tertumpah. Bahkan, seorang pegulat yang dihajar sampai klenger di episode ini, bakal tampil bugar di episode berikutnya. Nyaris sulit dipercaya, bahwa ada manusia seperti mereka.

Keheranan saya segera mendapat jawabannya. Dari sebuah majalah remaja, saya mengetahui bahwa acara itu hanyalah 'sandiwara' belaka. Semua penampilan jagoan-jagoan ring tersebut hanya tinggal mengikuti skenario yang telah ditentukan oleh produser. Bahkan, pemenang dari pertandingan tersebut sudah ditentukan sebelum laga itu dimulai.
Terus terang, sejak saat itu, saya tidak pernah lagi menonton acara tersebut. Tertipu. Itulah yang saya rasakan. Betapa tidak, orang-orang yang saya anggap 'titisan' Hercules atau Xena, ternyata hanya para aktor, tak ubahnya para bintang sinetron kita.


Walau nampak real, ajang WCW, juga kompetisi sepak bola Indonesia, ternyata tak lebih dari sinetron yang sudah diskenario(c)WCW

Belakangan, saya kembali merasa tertipu. Kali ini, perasaan itu lebih menyakitkan. Betapa tidak, olahraga yang menjadi idola saya sejak masih duduk di bangku SD, sepak bola Indonesia, ternyata tak lebih dari sebuah drama. Tak ubahnya "WWE Smackdown" atau bahkan sinetron-sinetron yang kini marak menghiasi layar kaca kita.
Saya termasuk salah seorang pecinta bola yang beruntung. Betapa tidak, saya pernah berbincang langsung dengan salah seorang 'sutradara' di balik sinetron berjudul "Liga Indonesia". Dia mengaku, pernah mendapat proyek dari sebuah tim yang nyaris terdegradasi. Bukan untuk melatih, tugas sutradara tadi adalah mengupayakan tim tadi, dengan segenap usaha, bisa lolos dari jurang degradasi.
"Sebuah pekerjaan nyaris mustahil. Saat kompetisi tinggal menyisakan lima pertandingan lagi, posisi tim ini masih berada di dasar klasemen. Namun, inilah sepak bola Indonesia. Tidak ada yang tidak mungkin. Akhirnya, setelah menyapu bersih lima kemenangan (beberapa di antaranya dengan ajaib), tim tersebut bisa lolos,"ujar sang Sutradara, dengan nada jumawa.
Sang Sutradara ini hanyalah satu bagian kecil dari sebuah penipuan sistemik terhadap rakyat Indonesia. Masih banyak contoh-contoh kasus lain, yang sayangnya banyak luput, atau ditutupi dari liputan media. Padahal, pihak-pihak yang terlibat dalam mekanisme tersebut, satu persatu, mulai angkat bicara dan mengakui adanya sebuah skenario besar penipuan ini.
Dalam sebuah acara di televisi swasta baru-baru ini, Saleh Ismail Mukadar, ketua umum Persebaya, mengakui adanya kecurangan di dalam tubuh kompetisi kita. Hal ini menurut Saleh karena iklim kompetisi kita sudah sedemikian busuk. Bahkan, pemain muda nan lugu dalam dua tahun kompetisi bisa menjadi selicik para seniornya. Sebab, menurut politisi kawakan Jawa Timur ini, siapa yang tidak licik, dia akan menjadi korban dalam kerasnya kompetisi ini. Persis seperti hukum rimba. Siapa yang kuat dia bakal bertahan. Siapa yang lemah, dia akan dimangsa.
Pernyataan ini senada dengan penjelasan salah seorang tokoh sepak bola nasional, Mohamad Kusnaeni. Menurut jurnalis senior ini, ada tiga model skenario yang lazim diterapkan di Liga Indonesia. Skenario pertama, pengaturan skor akhir pertandingan. Skenario kedua, pengaturan hasil akhir pertandingan. Yang terakhir, pengaturan hasil akhir kompetisi. Luar biasa. Apabila skenario ketiga dijalankan, berarti, kita bisa mengetahui juara musim itu, bahkan sebelum kompetisi tersebut digulirkan.
Pernyataan tokoh bola yang biasa disapa Bung Kus ini bukan hanya sekedar omong kosong. Bahkan, seringkali inisiatif untuk melakukan 'permainan' ini justru datang dari PSSI, bukan dari klub. Menurut salah seorang mantan manajer klub divisi 3, Hengky Widodo, selama dia menangani sebuah klub, tak terhitung banyaknya tawaran dari PSSI untuk main mata dan melakukan kecurangan. Paling sering, dia dimintai sejumlah uang oleh PSSI Jawa Timur, tanpa kwitansi. Imbalan bagi klub? Hengky memang tidak mengungkapkan keuntungan apa yang dia dapat, namun yang jelas, apabila upeti pada PSSI kurang, bisa dipastikan bakal berdampak negatif pada tim mereka.
Sayangnya, seperti biasa, PSSI memasang taktik catenaccio dalam menanggapi kritikan pada kinerjanya. Bahkan, untuk mengakui bahwa ada sebuah gurita suap di dalam tubuh kompetisinya, Nurdin Halid enggan. Ketua Umum PSSI tersebut mengaku bahwa dia tidak pernah menemui adanya sebuah organisasi terstruktur di tubuh PSSI yang terkait dengan suap. Nurdin berdalih bahwa semua ini tak lebih dari ulah segelintir oknum. Sayangnya, mantan narapidana ini (Nurdin menolak disebut koruptor. Namun, dia terima disebut mantan narapidana, red), tidak bisa menjelaskan betapa canggihnya gurita mafia bekerja di tubuh PSSI sehingga mampu menyusun sebuah skenario juara kompetisi.


Seringkali fanatisme suporter Liga Indonesia berlebihan, terutama untuk kompetisi yang sudah bisa diduga pemenangnya sebelum kompetisi itu sendiri dimulai. (c) ist

Mirisnya, suporter kita hanya sering berteriak untuk menuntut adanya revolusi di tubuh PSSI. Pertanyaannya, sadarkah mereka, ternyata klub-klub yang mereka puja, bahkan sampai berkorban nyawa, hanyalah aktor-aktor dalam liga yang sudah diskenario ini? Sadarkah bahwa selama ini kita hanya ditipu? Sampai kapankah kita mau dibohongi, atau membohongi diri sendiri?
Semoga saja, kita bisa berharap Kongres Sepak bola Nasional yang bakal digelar di Malang, akhir bulan ini mampu membawa perubahan bahkan revolusi ke tubuh PSSI. Sementara menanti hal tersebut, mungkin kita bisa menambahkan tulisan, "Pertandingan ini hanya fiktif belaka. Dilakukan oleh aktor-aktor profesional. Jangan tiru adegan ini," pada setiap penayangan siaran langsung Liga Indonesia, seperti tulisan yang jamak ditemui dalam siaran acara "WWE Smackdown".

Sepak Bola Menyatukan Dunia

Apapun warna kulit Anda! Agama Anda! Ras Anda! Negara Anda! Atau golongan Anda! Mari kita semua bersatu sejenak berdamai tanpa kepentingan apa pun untuk menikmati satu permainan yang disebut sepak bola.
Benar! Akhirnya momen yang ditunggu-tunggu telah tiba kurang dari beberapa jam lagi pesta pagelaran sepak bola terbesar di muka bumi ini akan segera dimulai.
Untuk pertama kalinya turnamen digelar di benua Hitam Afrika, tepatnya di negara Afrika Selatan pada tahun 2010 ini kian melengkapi dan menyetarakan Afrika dengan benua-benua lain yang sudah terlebih dahulu berkesempatan menjadi tuan rumah atau penyelenggara, sesuai dengan lagu resmi yang dinyanyikan oleh Shakira "This time for Africa" (kali ini waktunya bagi Afrika).


This Time for Africa (c) AFP

Memang sebenarnya inilah esensi sejati dari kehidupan di dunia ini, perlakuan yang setara untuk semuanya dan melalui sepak bola hal ini akan diwujudkan kali ini, meski Tuhan menciptakan kita berbeda-beda namun jangan pernah jadikan perbedaan sebagai sebuah halangan untuk bersatu.
Coba renungkan bagaimana jika kita semua di dunia ini bisa memikirkan hal ini sekaligus mewujudkannya ke dalam sebuah tindakan yang nyata, tak perlu ada batasan yang penting semuanya saling bersatu, hidup berdampingan tanpa ada maksud buruk saling merugikan, niscaya perang pun tak perlu berkobar, karena Bumi ibarat rumah bagi kita semua, negara adalah sebuah saudara, kita semua satu keluarga di mata Tuhan yang telah menciptakan kita.


Jangan jadikan sebuah perbedaan sebagai alasan untuk tak bersatu (c) AFP

Mari menikmati olah raga nomor satu di dunia menggelar pestanya yang paling akbar dengan berdampingan tanpa mengenal perbedaan, mulai dari yang tua-muda, pria-wanita, hitam-putih, kaya-miskin, semua bersatu padu hanya untuk permainan sepak bola.
Tidak perlu marah dan tak perlu kecewa jika menjadi pihak yang kalah, karena ini hanya sebuah permainan makna sejati dari even ini adalah permainan yang akan mempersatukan dunia tanpa ada kepentingan.


Sebuah simbol yang mengandung pesan mendalam (c) AFP

32 negara yang lolos bukan berarti hanya mereka yang berhak menikmati pagelaran ini, mereka hanya menjadi pihak yang kebetulan memenuhi persyaratan untuk itu, bagi kita yang ada di Indonesia pun bisa menikmati meski hanya untuk sekedar menjadi penonton dulu kali ini.
Semakin menyentuh jika mendengarkan lagu salah satu pendukung pagelaran Piala Dunia tahun ini milik Knaan-Wavin Flag, pada bagian lirik yang berbunyi "Love is the answer, that's what they say,... And everybody will be singing it,"


Salah satu keindahan yang diciptakan Tuhan melalui tangan manusia(c) AFP

Benar dengan rasa cinta sebagai sebuah keluarga di muka bumi ini, kita semua manusia disatukan dalam kedamaian menikmati permainan sepak bola bertajuk Piala Dunia, semuanya berhak gembira, semuanya berhak hidup dengan setara tanpa memandang perbedaan setitik pun, dan memang begitulah sejatinya, kita semua setara. Jadi mari kita menikmatinya.

Selasa, 09 Agustus 2011

3 Stadion Yang Terburuk Di ISL 2010/2011

1. Persiba Balikpapan 
Kota : Balikpapan, Kalimantan Timur
Dibangun : Pertengahan 1980an (Renovasi 2009)
Kandang : Persiba Balikpapan (Super Liga)
Kapasitas : 10.000 Penonton.
Tipe Stadion : Stadion Sepakbola Lama.
Kategori : C+

Sejarah Singkat

Stadion Persiba merupakan stadion sepakbola di Balikpapan, Kalimantan Timur. Stadion ini merupakan kandang klub Persiba Balikpapan.

Kondisi Sekarang
Tribun : C+
Tempat duduk : B
Fasilitas : B
Rumput : C
Drainase : C
Penerangan : C+
Papan Skor : A
Kondisi : B

Kelompok suporter yang biasanya memadati stadion ini adalah Balistik yang merupakan pendukung setia kesebelasan Persiba Balikpapan.
Galeri Foto :



2. Stadion Pendidikan (Persiwa Wamena)
Kota : Wamena, Papua
Dibangun :
Kandang : Persiwa Wamena (Super Liga)
Kapasitas : 15.000 Penonton.
Tipe Stadion : Stadion Sepakbola Lama.
Kategori : C

Sejarah Singkat

Stadion Pendidikan merupakan stadion yang berada diujung timur Indonesia, terletak di dataran tinggi Kota Wamena Propinsi Papua. Stadion Pendidikan merupakan markas dari klub Super Liga, Persiwa Wamena yang hampir selalu menang apabila bermain di stadion ini.

Kondisi Sekarang
Tribun : C
Tempat duduk : C
Fasilitas : C+
Rumput : C
Drainase : C+
Penerangan : C+
Papan Skor : C+
Kondisi : C+
Kelompok suporter yang biasanya memadati stadion ini adalah The Highlander dan Persiwa Mania yang merupakan pendukung setia kesebelasan Persiwa Wamena.
Galeri Photo :


3. Stadion Siliwangi (Persib Bandung)
Kota : Bandung, Jawa Barat
Dibangun : Tahun 1954 (Diresmikan 24 Maret 1956)
Kandang : -
Kapasitas : 25.000 penonton
Tipe Stadion : Stadion Sepakbola Lama.
Kategori : C+
Event Besar - PON V 1961 Jawa Barat
Sejarah Singkat
Stadion Siliwangi yang berada di Jln. Lombok Bandung, saat berdirinya memang lebih diperuntukkan bagi pembinaan jasmani anggota Kodam III/Siliwangi. Hal tersebut karena memang Stadion Siliwangi adalah milik Kodam III/Siliwangi, bukan milik Pemprov Jabar atau Pemkot Bandung. Seiring belum dimilikinya stadion yang lebih representatif di Kota Bandung untuk menggelar kegiatan olahraga yang besar, stadion dengan kapasitas sekitar 25.000 penonton tersebut seolah identik dengan kandang Persib Bandung. Bahkan ada pemeo yang mengatakan, “Jangan pernah merasa menjadi bobotoh bila belum pernah menonton secara langsung ‘Sang Maung’ di Stadion Siliwangi”. Namun sekarang karena stadion ini dirasa tidak dapat menampung jumlah Bobotoh Bandung untuk menyaksikan pertandingan Persib Bandung akhirnya Persib sementara harus hijrah ke Stadion Si Jalak Harupat yang memiliki kapasitas yang lebih besar menunggu selesainya pembangunan Stadion Gedebage yang akan menjadi kandang masa depan Persib Bandung.
Mungkin banyak yang belum tahu bila stadion kebanggaan warga Kota Bandung ini dibangun untuk memperingati peristiwa Bandung Lautan Api (BLA) pada 24 Maret 1946. Atau bahkan mungkin ada yang belum mengetahui bila Stadion Siliwangi sebenarnya dibangun untuk didedikasikan kepada 200.000 warga Kota Bandung yang telah merelakan segala hartanya yang habis terbakar dalam peristiwa BLA. Tepatnya setelah 8 tahun peristiwa itu, atas prakarsa Panglima Tentara dan Teritorium III, Kolonel Inf A.E. Kawilarang (Pangdam Siliwangi pertama) dimulailah pembangunan stadion untuk kegiatan olahraga warga Kota Bandung dan untuk latihan para tentara Siliwangi.
Dibangun di atas tanah milik Kodam, biaya pembangunan terkumpul dari potongan gaji para tentara dan pegawai Kodam selama 2 tahun. Sejumlah sen yang ada di belakang gaji para tentara dan pegawai itulah yang dipotong. Dan karena kondisi tanah di Kota Bandung yang liat maka setiap hari dua kompi angkatan darat pun terpaksa harus mengambil tanah dari Lembang untuk beberapa minggu.
Dengan segala kerja keras dan semangat Siliwangi, akhirnya hanya dalam jangka 2 tahun stadion itu dapat diselesaikan. Tapi saat itu hanya ada tribun utama dan terbuat dari kayu.
Tepat pada 24 Maret 1956 stadion diresmikan oleh Panglima Kawilarang. Sebagai hiburan, diadakan pertandingan persahabatan antara Persib Bandung melawan Persija Jakarta. Pada 1961, stadion ini pun menjadi tempat diselenggarakannya Pekan Olahraga Nasional (PON) V yang dibuka oleh Presiden Soekarno.(sejarah singkat, sumber: google.com).
Kondisi Sekarang
Tribun : C+
Tempat duduk : C+
Fasilitas : C+
Rumput : C+
Drainase : C
Penerangan : B
Papan Skor : B
Kondisi : C+ 



Galeri Foto :


http://pecandusepakbola.blogspot.com/

Senin, 08 Agustus 2011

10 stadion teraneh di dunia


1. Vesturi á Eiðinum Stadium



Stadion ini digunakan untuk sepak bola di semenanjung pulau . Lokasinya di Pulau Faroe, berkapasitas 3000 orang. Yang tak kalah menarik, juga ada seorang pria di sebuah perahu selama pertandingan terjatuh ke laut saat mengumpulkan bola. wah bukanya cari aman !!


2. Podium Apung Marina Bay



Stadion apung terbesar di dunia yang ada di Singapura. Seluruhnya terbuat dari baja, podium apungnya memiliki panjang 120 m, lebar 83 m, lebih besar 5% dari Stadion Sepak Bola Nasional. Bisa menahan beban seberat 1.070 ton ( sama dengan berat total 9.000 orang, 200 ton perlengkapan, dan 30 ton kendaraan militer). Sedangkan tribun stadionnya berkapasitas 30.000 orang. tetapi kok di Indonesia gak ada ya ??

3. Stadion Osaka



Stadion ini digunakan untuk baseball di Naniwaku, Osaka, Jepang. Sebelumnya Merupakan markas Nankai Hawks yang kemudian pindah ke Stadion Heiwadai tahun 1988. Sayang kemudian Stadion Osaka dikonversikan menjadi perumahan. karena tidak pernah dipakai oleh pertandingan - pertandingan sepakbola , Stadion Osaka dihancurkan tahun 1998 kemudian dibangun Shopping Center di lokasi tersebut.
wah padahal gede itu stadion ! haha !

4. Stadion Melawan Gravitasi



Hehehe nama stadionnya apa tuh, melawan gravitasi gitu. Tapi stadion ini ada. Aneh, miring gitu. Mainnya pasti repot! miring gitu !

5. Eco Stadium




Stadion ini tidak punya beton. Stadion Eco Janguito Malucelli ini ada di Curitiba, Brazil. Stadion ini terkenal karena yang pertama menjadi tahap penghijauan di Brazil. Kursi penonton diletakkan di bukit. Makanya disebut stadion Eko (baca: Ekosistem). Maksudnya stadion yang mengacu dengan ekosistem...ha4x! lucu!

6. Stadion Braga




Stadion ini sungguh aneh tapi keren.hehe.. Stadion ini ada di Braga, Portugal. Stadion ini dibangun di sebelah tambang (Monte Castro) yang menghadap ke kota Braga. Desain stadion ini terinspirasi suku Inca kuno Amerika Selatan. Proses pemindahan batu besar, menelan biaya sebesar 83,1 juta Euro. Lebih besar dari biaya pembangunan stadion untuk Euro 2004 manapun. Christiano Ronaldo pernah latihan di stadion aneh ini nggak ya???

7. Stadion Mmabatho, Afrika Selatan

Stadion yang terletak di kota Mafikeng itu dibangun pada 1981 oleh sebuah perusahaan asal Rusia. Stadion ini bisa menampung 59,000 penonton. Yang aneh dari stadion ini adalah tempat duduk bagi penontonnya yang seolah mengambang di permukaan udara. Bayangkan bagaimana perasaan anda ketika sedang seru-serunya menonton sebuah pertandingan, tiba-tiba terjadi gempa.

8. Sapporo Dome, Jepang:

Stadion ini terletak di Toyohira-ku, Sapporo, Jepang. Lantaran kota yang terletak di pulau Hokkaido itu selalu ditutupi salju tebal saat musim dingin, maka arsitek yang merancang Sapporo Dome memutuskan untuk membuat stadion yang menjadi ikon kota Sapporo itu menjadi stadion tertutup. Yang unik, lapangan yang ada di dalamnya bisa digeser ke luar stadion agar rumput yang berada di lapangan tersebut mendapat sinar matahari dan udara segar jika cuaca Sapporo cerah.

9. Cocodrilos Sports Park, Caracas, Venezuela.

Stadion nyeleneh ini dibangun pada tahun 2005. Stadion ini merupakan markas dari Caracas FC. Selain pertandingan sepak bola, stadion yang bisa menampung 3,000 orang penonton itu juga sering dijadikan sebagai tempat ajang olah raga lain. Tapi dengan lingkungan sekelilingnya yang unik, anda akan dimaafkan jika sering melewatkan momen terjadinya gol-gol tim yang anda sayangi. Pasalnya stadion ini dikelilingi oleh lembar-lembar beton yang memberikan kesan tidak biasa untuk stadion tersebut.

10. Stadion Gospin dolac, Kroasia

Stadion yang merupakan rumah dari NK Imotski fc ini dibangun pada 1989. Sekilas stadion ini memang tidak berbeda dengan stadion lain. Tapi tahukah anda kalau stadion yang bisa menampung 4,000 penonton tersebut berada 500 meter di bawah permukaan danau yang berada di sebelahnya. Sungguh mengerikan jika membayangkan apa yang terjadi jika tiba-tiba danau di sebelahnya itu tumpah ke dalam stadion.

Minggu, 07 Agustus 2011

Rekor Goal Piala Dunia Tercepat

 
MENCETAK gol makin terasa istimewa jika melakukannya dalam waktu singkat. Apalagi itu dilakukan di ajang sekelas Piala Dunia. Siapa saja yang beruntung menjadi pencetak gol tercepat di perhelatan empat tahunan itu?
Tercepat Pertama Kali
Ernst Lehner. Namanya mungkin kalah tenar dengan pemain atau legenda sepak bola Jerman lain. Tapi pemain yang telah tutup usia inilah pemain pertama yang berhasil mencetak gol tercepat di Piala Dunia.
Itu dilakukannya di Piala Dunia 1934 ketika mencetak gol dalam waktu 24 detik saja ke gawang Austria. Dua golnya ke gawang Austria di perebutan juara ketiga Piala Dunia 1934 itu, membantu Der Panzer keluar sebagai juara ketiga.
 
 
 
Hakan Sukur
11 Detik Saja
Itulah waktu yang diperlukan Hakan Sukur untuk mencetak gol ke gawang lawan dalam perebutan juara ketiga Piala Dunia 2002. Gol tersebut ini tidak hanya menjadikannya sebagai pencetak gol tercepat dalam sejarah penyelenggaraan Piala Dunia, tapi juga membuat Turki keluar sebagai juara ketiga mengalahkan tuan rumah Korea Selatan, 3-2. Sukur yang pernah bermain bagi klub Galatasaray ini sekarang telah gantung sepatu dari dunia sepak bola. (Adek/Foto:Dok.SOCCER)
Lima besar pencetak gol tercepat sepanjang sejarah Piala Dunia: 
Hakan Sukur (Turki)
Waktu: 11 detik
Lawan: Korea Selatan
Babak: Perebutan tempat ketiga Piala Dunia 2002
Vaclav Masek (Rep. Ceko)
Waktu : 15 detik.
Lawan : Meksiko.
Babak : Penyisihan Grup C Piala Dunia 1962.
Pak Seung-Zin (Korea Utara) 
Waktu : 23 detik.
Lawan : Portugal.
Babak : Perempat final Piala Dunia 1966.
Ernst Lehner (Jerman)
Waktu: 24 detik
Lawan: Austria
Babak: perebutan tempat ketiga Piala Dunia 1934
Bryan Robson (Inggris)
Waktu : 27 detik.
Lawan : Perancis.
Babak : Penyisihan Grup D Piala Dunia 1982.

Serba Serbi Allenatore Gli Azzurri

Posisi timnas Italia selalu menjadi sorotan. Banyak cerita yang ada di baliknya. Apa saja hal-hal unik yang pernah terjadi di posisi kursi kepelatihan Gli Azzurri?
Pozzo Terlama
Sampai sekarang Vittorio Pozzo menjadi pelatih yang paling lama bertahan di Gli Azzurri. Tercatat dia melatih selama 6927 hari. Tak heran dia menjadi salah satu pelatih yang paling terkenal di Italia karena sukses membawa negaranya menjuarai Piala Dunia 1934 dan 1938.

Tanggal 29 Juni 1912 adalah awal mula Pozzo menjadi allenatore. Meski satu bulan kemudian ia mengundurkan diri, ia kembali dipilih dua kali, yaitu tahun 1924 dan 1929.
Ditangani 8 Orang
Biasanya sebuah tim hanya dilatih oleh satu orang pelatih saja, tapi lain halnya dengan Italia. Negeri spaghetti ini ternyata pernah dilatih oleh sebanyak delapan orang pelatih, yaitu Armano, Goodley, Pasteur, F. Cali, Servetto, Megard, Giovanni Camperio dan Umberto Meazza.
Masa kepelatihan mereka ini terjadi pada tanggal 17 Maret 1912. Yang menarik, kedelapan orang ini hanya menjadi pelatih Gli Azzurri selama satu hari saja.
Enzo Bearzott
Bearzot Terbanyak
Selama 11 tahun masa kepelatihannya, Enzo Bearzot merupakan pelatih yang paling sering mengikuti pertandingan internasional bersama dengan timnas Italia. Total ada sebanyak 104 pertandingan yang telah ia jalani.
Sama seperti Pozzo, Bearzot juga sukses membawa Italia menjuarai Piala Dunia untuk yang ketiga kalinya, yaitu pada tahun 1982.
Kemenangan Terbanyak
Dari 97 pertandingan, Vittorio Pozzo menjadi pelatih yang banyak memberikan kemenangan bagi Gli Azzurri, yaitu 64 kemenangan. Masa ini terjadi dari rentang tahun 1912 hingga 1948.
Kekalahan Tersedikit
Tidak banyak pelatih yang sanggup membawa tim asuhannya terhindar dari kekalahan dengan jumlah sedikit. Tapi lain halnya dengan Marcello Lippi dan Cesare Maldini. Kedua orang ini berhasil membawa Italia hanya mengalami kekalahan sebanyak dua kali saja. Maldini melakukannya pada tahun 1997-1998, sementara Lippi melakukannya pada tahun 2004-2006.
 

Info Sepakbola Terlengkap Internasional dan Nasional Copyright © 2011 -- Template created by Pusamania -- Powered by Blogger